Jumat, 28 April 2017

3. Gobag Sodor Gobag sodor adalah permainan tradisional Jawa yang dimainkan oleh 2 kelompok anak yang masing-masing berisi 5 orang. Inti permainan ini adalah kelompok penjaga menghalangi kelompok lawan supaya mereka tidak bisa melewati garis benteng bolak-balik. Setiap garis dijaga oleh seorang pemain yang akan menerkam pemain lawan yang mencoba melewati bentengnya. Permainan ini sangat bermanfaat dalam melatih ketangkasan anak. 4. Gundu Permainan gundu atau kelereng merupakan permainan tradisional Jawa yang hingga kini masih cukup sering dimainkan. Permainan ini mempunyai banyak sekali variasi, namun yang paling sering dimainkan adalah permainan gundu lingkar. Sejumlah gundu hasil sum-suman para pemain diletakan dalam sebuah garis lingkaran, lalu para pemain tadi akan berupaya untuk mengeluarkan gundu-gundu tersebut. Gundu yang keluar dari lingkaran akan menjadi miliknya sedangkan jika kelereng yang digunakan untuk mencentang berdiam di dalam lingkaran tersebut, maka pemain tersebut akan dikeluarkan. Permainan tradisional Jawa yang satu ini sangat bermanfaat untuk melatih konsentrasi anak. [Baca Juga : Asal Usul Suku Jawa] 5. Oray-orayan Oray-orayan adalah permainan tradisional yang dimainkan oleh sekelompok anak yang saling memegang pundak dan berjalan diantara dua pemain lain yang menyatukan tangannya hingga membentuk gerbang. Sekelompok anak yang berjalan membentuk ular akan menyanyikan satu lagu khusus yang liriknya bisa Anda lihat di sini. Saat lagu terhenti, pemain yang membentuk gerbang akan menurunkan tangannya dan menangkap anak yang ada di hadapannya. 6. Gangsingan Gasingan adalah permainan yang cukup sering dimainkan oleh anak-anak Jawa pada zaman dulu. Para pemain dalam permainan ini akan memutarkan gasingnya yang terbuat dari batang kayu menggunakan seutas tali yang dililitkan. Gasing yang memutar paling lama akan menjadi pemenangnya, sedangkan gasing yang lebih dulu berhenti berputar akan menerima hukuman. 7. Congklak atau Dhakon Permainan ini biasanya dimainkan oleh 2 gadis kecil yang duduk saling berhadapan. Mereka menggunakan sebuah papan congklak yang memiliki 7 buah lubang. Lubang-lubang dalam papan congklak itu akan diisi menggunakan cangkang kerang atau biji-bijian sesuai urutannya. Di akhir permainan, isi dari lubang bandar akan dihitung dan pemain yang mendapatkan kerang paling banyak akan menjadi pemenangnya. [Baca Juga : Upacara Adat di Indonesia] 8. Egrang Egrang adalah sebuah mainan yang terbuat dari tongkat bambu. Bentuk mainan ini dapat dilihat seperti pada gambar. Para anak lelaki akan berjalan dengan bertumpu pada bambu yang menyiku. Mereka berjalan balapan dengan teman lainnya yang menggunakan egrang dan siapa yang sampai di garis finish lebih dulu, dialah yang jadi pemenangnya. 9. Pecle Pecle adalah permainan yang biasanya dimainkan anak perempuan. Permainan ini dilakukan di atas media tanah yang digarisi kotak-kotak. Para pemain menggunakan genteng yang dibentuk segi empat sebagai gundu. Mereka akan berjalan menggunakan 1 kakinya dengan cara melompat-lompat dan berkesempatan untuk menguasai satu kotak saat sudah selesai menjalani satu sesi permainan lengkap. Permainan akan terus diulang hingga semua kotak sudah dimiliki oleh para pemain. Perlu diketahui, permainan ini sering kali menyebabkan anak-anak menjadi susah kencing saat malam hari setelah di siang harinya mereka memainkannya. Nah, demikianlah 9 permainan tradisional Jawa beserta gambar dan keterangan singkat cara memainkannya. Sebetulnya masih banyak lagi jenis permainan tradisional anak-anak Jawa yang belum disebutkan dalam artikel ini. Kedepan, jika ada waktu luang, Insya Alloh saya akan menambah penjelasan permainan-permainan lainnya agar lebih lengkap. Semoga bermanfaat.

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/12/9-permainan-tradisional-jawa-gambar-dan.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar